contoh SURAT GUGATAN TALAK


SURAT GUGATAN TALAK

Yogyakarta, 23 Oktober 2006

Kepada Yang Terhormat,
Ketua Pengadilan Agama Yogyakarta
di –
YOGYAKARTA

Nomor : 03/Pdt.17/II/2006
H a l : Gugatan Talak, Nafkah dan Hak Hadlonah
Lamp. : Surat Kuasa Khusus

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini kami,

MUHAMMAD ANIS AFIQI, SH
FAUZAN YAZID, SH
KHATAM SEPTRIYOGA AZHARI, SH
Kesemuanya ADVOKAT
Berkantor pada KANTOR ADVOKAT MFK di Jl. Jend. Soedirman No. 23 Sleman Yogyakarta 53194, Telp. 0274 554438.

Berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 27 November 2008, bertindak baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri untuk dan atas nama klien kami,
N a m a : Muhammad Eboy bin Muhammad Salafudin
Umur : 32 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : S-1/Strata 1
Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Jl. Kaliurang Km. 12,5 Ngaglik Sleman Yogyakarta
Selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT.
Dengan ini mengajukan GUGATAN TALAK, NAFKAH dan HAL HADLONAH terhadap istri,
N a m a : Nabila Bila Salsa binti Muhammad Hasan
Umur : 29 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : D-3/Diploma 3
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Jl. Mentri Soepeno No. 7 Kota Baru Yogyakarta
Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT.

Adapun gugatan talak ini kami ajukan dengan mendasarkan pada dalil-dalil sebagai berikut :
1.    Bahwa pada tanggal 2 Januari 2000 telah dilangsungkan perkawinan yang sah antara seorang laki-lakiyang bernama Muahamad Eboy bin Muahamad Salafudin (PENGGUGAT) dengan  seorang wanita yang bernama yang bernama Nabila Bila Salsa binti Muhamad Hasan (TERGUGAT).
2.    Bahwa perkawinan seperti tersebut dalam poin 1 di atas dilaksanakan berdasarkan agam islam dan menuntut prosedur yang berlaku serta telah didaftarkan di KUA Kecamatan Akta Nikah Porong Sidoarjo Surabaya, Jawa Timaur sebagaimana yang tercatat dalam Kkutipan Akta Nikah Nomor 845/48/IV/2000 tertanggal 2 Januari 2000.
3.    Bahwa perkawinan antara PENGGUAGAT dan TERGUGAT dilangsungkan berdasarkan atas kehendak kedua belah pihak dengan tujuan untuk membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasrkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
4.    Bahwa dalam perkawinanya, PENGGUGAT dan TERGUGAT telah melakukan hubungan suami istri dab dikaruniai 1 (satu) orang anak perempuan, yaitu : DINI, lahir pada 10 Oktober 2002 di Yogyakarta.
5.    Bahwa di awal perkawinan, atas kesepakatan kedua belah pihak, PENGGUGAT dan TERGUGAT tinggal satu rumah di Jl. Menteri Supeno No.180 Kota Baru Yogyakarta.
6.    Bahwa sejak awal perkawinan PENGGUGAT dan TERGUGAT sebagaimana poin 1 di atas ternyata telah sering terjadi perselisihan (SIQOQ)dan ketidakcocokan antara PENGGUGAT dan TERGUGAT.
7.    Bahwa keidakcocokan dan perselisihan tersebut disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah :
a.    Antar PENGGUGAT dan TERGUGAT terdapat perbedaan dalam pemikiran.
b.    TERGUGAT tidak dapat mengikuti gaya hidup PENGGUGAT yang memang seharusnya diikuti pleh termohon TERGUGAT karena berkaitan degan aktivitas PENGGUGAT dalam mencari nafkah.
8.    Bahwa PENGGUGAT telah berulang kali memberikan pengertian-pengertian kepada TERGUGAT agar TERGUGAT dapat merubah sikapnya seperti pada poin 7 tersebut di ata, baik secara langsung maupun tidak langsung, misalnya dengan menganjurkan agar mengikuti kursus kepribadian, kursus kecantikan atau yang lainnnya, agar dapat merubah atau menambah penampilan TERGUGAT,namun saran dan anjuran tersebut tidak direspon dangan baik oleh TERGUGAT. Hal ini lah yang menimbulakn perselisihan dengan TERGUGAT.
9.    Bahwa hal-hal sebagaimana yang telah disebut dalam poin-poin di atas telah menyebabkan SIQOQ dalam rumah tangga PENGGUGAT dan TERGUGAT secara terus menerus, maka hal tersebut jualah yang telah menyebabkan disharmonisnya rumah tangga PENGGUGAT dan TERGUGAT .
10.    Bahwa kondisi SIQOQ secara terus menerus dalm rumsh tangga PENGGUGAT dan TERGUGAT tersebut juga menyebabkan antara PENGGUGAT dan TERGUGAT  telah pisah ranjang.
11.    Bahwa pisah ranjang tersebut telah dilakukan sejak TERGUGAT dalam kondisi hanil 6 (enam) bulan, yaitu lebih kurang pada bulan Juli 2002 sampai dengan saat ini.
12.    Bahwa sejak terjadinya pisah ranjang antara PENGGUGAT dan TERGUGAT tersebut, sejak itu pulalah keduanya tidak melakukan hubungan suami istri, yang berarti sudah kurang lebih hampir 3 tahun.
13.    Bahwa selama dalam masa pisah ranjang tersebut, PENGGUGAT masih tetap berupaya untuk dapat menyelesaikan kemelut rumah tangganya, akan tetapi sampai gugatan ini diajukan ternyata harmonisasi rumah tangga PENGGUGAT dan TERGUGAT tetap tidak dapat dicapai.
14.    Bahwa upaya yang dilakukan PENGGUGAT tersebut ialah dengan tetap memberikan pengertian kepada TERGUGAT, tetap memberikan nafkah lahir kepada TERGUGAT dan anak PENGGUGAT TERGUGAT.
15.    Bahwa dengan demikian nafkah lahir/biaya hidup TERGUGAT dan anak PENGGUGAT TERGUGAT masih tetap dipenuhi PENGGUGAT sampai gugatan ini dimasukkan.
16.    Bahwa dikarenakan anak PENGGUGAT dan TERGUGAT balum mumayyiz, maka PENGGUGAT mengikhlaskan anak tersebut untuk diasuh oleh TERGUGAT, namun PENGGUGAT tetap bertanggung jawab terhadap nafkah/biaya hidup dan sekolah anak PENGGUGAT TERGUGAT sampai si anak dewasa, bahkan sampai nanti menikahkan anak tersebut, walaupun nantinya rumah tangga PENGGUGAT dan TERGUGAT putus karena adanya permohonan talak ini.
17.    Bahwa melihat kondisi rumah tangga PENGGUGAT dan TERGUGAT yang jelas-jelas sudah tidak harmonis tersebut maka berdasarkan pasal 1 Undang-Undang No. 1 tahunh 1974 tentang Perkawinan disebutkan bahwa tujuan perkawinan adalah untuk membentuk rumah tangga yang bahagia lahir dan batin berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sedang dalam Kompilasi Hukum Islam Pasal 3 INPRES Ni. 1 tahun 1991 bahwa tujuan perkawinan adalah untuk mewujudkan kahidupan rumah tangga yang sakinah, mawadah, dan rahmah. Dengan demikian tujuan tersebut diatas tidak mungkin tercapai dikarenakan perbuatan TERGUGAT, dan oleh karenanya jalan satu-satunya dalam upaya kemaslahatan serta menyelamatkan kehidupan PENGGUGAT dan TERGUGAT adalah mengajukan Permohonan Talak ini.
18.    Bahwa PENGGUGAT juga bersedia memberikan nafkah-nafkah sesuai dengan kemampuan PENGGUGAT yaitu, nafkah iddah sebesar Rp.500.000 (lima ratus ribu rupiah) per bulan, yang berarti keseluruhan nafkah iddah tersebut adalah Rp.500.000 x 3 bulan yaitu sebesar Rp.1.500.000 (satu juta lima ratus ribu rupiah) dan nafkah mut’ah sebesar Rp.1.000.000 (satu juta rupiah) kepada TERGUGAT dalam mengajukan permohonan talak ini.

Berdasarkan hal-hal ini tersebut di atas, maka PENGGUGAT mohon agar Ketua Pengadilan Agama Yogyakarta, berkenan menerima, memeriksa dan mengadili Permohonan Talak ini sekaligus memberi putusan sebagai berikut :
PRIMER :
1. Menerima dan mengabulkan gugatan PENGGUGAT untuk seluruhnya.
2. Menyatakan secara hukum bahwa perkawinan antara PENGGUGAT dengan TERGUGAT yang telah dilakukan pada tanggal 02 Januari 2002 sebagaimana yang tercatat dalam Akta Nikah Nomor 845/48/IV/2000 tertanggal 02 Januari 2002, KUA Kecamatan Porong Sidoarjo Jawa Timur adalah Sah.
3. Menyatakan secara hukum bahwa anak yang bernama BUNGA CITRA LESTARI adalah anak sah dari hasil perkawinan antara PENGGUGAT dan TERGUGAT.
4. Mengijinkan PENGGUGAT untuk mengucapkan ikrar talak kepada TERGUGAT di depan siding Pengadilan Agama Yogyakarta.
5. Menetapkan bahwa TERGUGAT adalah penerima hak hadlanah dari anak PENGGUGAT dan TERGUGAT yang masih belum mumayyiz yang bernama BUNGA CITRA LESTARI tersebut.
6. Menetapkan menurut hukum bahwa PENGGUGAT berkewajiban memberi nafkah hidup kepada anak PENGGUGAT dan TERGUGAT yang bernama BUNGA CITRA LESTARI sampai anak tersebut dewasa.
7. Menetapkan PENGGUGAT untuk membayar nafkah iddah sebesar Rp.1.500.000 (satu juta lima ratus ribu rupiah) kepada termohon.
8. Menetapkan PENGGUGAT untuk membayar nafkah mut’ah sebesar Rp.1.000.000 (satu juta rupiah) kepada TERGUGAT.
9. Menetapkan pembebanan biaya perkara ini menurut hukum.

SUBSIDER :
Mohon putusan sedail-adilnya.
Demikian Gugatan Talak ini kami ajukan atas perhatian dan perkenan Yang Terhormat Ketua Pengadilan Agama Yogyakarta kami haturkan banyak terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Hormat kami,

Kuasa Hukum PENGGUGAT
1. MUHAMMAD ANIS AFIQI, SH.
2. FAUZAN YAZID, SH
3. KHATAM SEPTRIYOGA AZHARI, SH

SURAT GUGATAN PERCERAIAN
Kepada Yth :

Bapak/Ibu Ketua Pengadilan Negeri/Agama Jakarta Selatan

Di Tempat

Dengan hormat

Bersama ini, saya Anggraeini, agama Islam, umur 25 tahun, pekerjaan swasta, beralamat di Jl. ABC No 39 Petukangan, Jakarta Selatan, selanjutnya akan disebut sebagai PENGGUGAT

Dengan ini penggugat hendak mengajukan gugatan perceraian terhadap
Ali Mukti, agama Islam, umur 30 tahun, pekerjaan swasta, berlamat di Jl. Mukti Timur No 13, Pesanggarahan Jakarta Barat, yang untuk selanjutnya akan disebut sebagai TERGUGAT

Adapun yang menjadi dasar-dasar dan alas an diajukannya gugatan perceraian adalah sebagai berikut:
1.    Pada 5 Januari 2005, Penggugat dan Tergugat telah melangsungkan perkawinan dan tercatat di Kantor Urusan Agama Petukangan Jakarta Selatan dengan Akta Perkawinan dengan Nomor 845/48/IV/2005 tertanggaL 5 Januari 2005.
2.    Selama melangsungkan perkawinan Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 orang anak yaitu : Nugroho Mukti, laki-laki, lahir di Jakarta Selatan, tanggal_______dengan Akta Kelahiran No_____tertanggal_____ dan Sari Mukti, perempuan, lahir di Jakarta Selatan, tanggal_____dengan Akta Kelahiran No_______tertanggal_____
3.    Sejak awal perkawinan berlangsung, Tergugat telah memiliki kebiasaan dan sifat yang baru diketahui oleh Penggugat saat perkawinan berlangsung yaitu mabuk, kasar, sering memukul serta selalu pulang larut tanpa alasan yang jelas
4.    Meski Tergugat bekerja, namun sebagian besar penghasilannya dipergunakan tidak untuk kepentingan dan nafkah anak dan istrinya
5.    Apabila Penggugat memberikan nasehat, Tergugat bukannya tersadar serta mengubah kebiasaan buruknya namun melakukan pemukulan terhadap Penggugat di depan anak-anak Penggugat/Tergugat yang masih kecil-kecil
6.    Kebiasaan kasar Tergugat makin menjadi setelah kelahiran anak kedua dari Penggugat/Tergugat
7.    Tergugat juga tidak pernah mendengarkan dan membicarakan masalah ini secara baik dengan Penggugat yang akhirnya mendorong Penggugat untuk membicarakan masalah ini dengan keluarga Tergugat untuk penyelesaian terbaik dan pihak keluarga Tergugat selalu menasehati yang nampaknya tidak pernah berhasil dan Tergugat tetap tidak mau berubah
8.    Sikap dari Tergugat tersebut yang menjadikan Penggugat tidak ingin lagi untuk melanjutkan perkawinan dengan Tergugat
9.    Lembaga perkawinan yang sebenarnya adalah tempat bagi Penggugat dan Tergugat saling menghargai, menyayangi, dan saling membantu serta mendidik satu sama lain tidak lagi didapatkan oleh Penggugat. Rumah tangga yang dibina selama ini juga tidak akan menanamkan budi pekerti yang baik bagi anak-anak Penggugat/Tergugat.
Berdasarkan uraian diatas, Penggugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara ini untuk memutuskan
8.    Menerima gugatan penggugat
9.    Mengabulkan gugatan penggugat untuk keseluruhan
10.    Menyatakan putusnya ikatan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana dalam Akta Perkawinan No. 845/48/IV/2005 yang tercatat di Kantor Urusan Agama Petukangan Jakarta Selatan
11.    Menyatakan hak asuh dan pemeliharaan anak berada dalam kekuasaan penggugat
12.    Menghukum Tergugat untuk memberikan uang iddah, nafkah anak sebesar Rp. 3.000.000,00 / bulan
13.    Membebankan seluruh biaya perkara kepada Tergugat.
Apabila Majelis Hakim berkehendak lain, Penggugat mohon putusan yang seadil-adilnya

Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih

Jakarta,______

Hormat Penggugat

Anggraeini

4 comments on “contoh SURAT GUGATAN TALAK

Tinggalkan Balasan ke samuelcyber Batalkan balasan